Dari Repository ke Open Journal Systems

ID. 075-26022018-220858-058-01


Pertama kali mengenal jurnal dengan platform OJS justru pada saat menjadi bagian dari sebuah lembaga yang ada di kampus kami dan saya berada di divisi repository sebagai anggota. Pada divisi repository saya banyak berkecimpung dengan sistem GDL untuk digilib kampus, pada saat itu pekerjaan yang paling banyak saya lakukan adalah mengunggah artikel prosiding. Saya berpikir apakah saya berada di lembaga ini kerjaannya hanya unggah-unggah saja. Pada lembaga yang saya berada di dalamnya terdapat divisi lain yaitu divisi TBI (Terbitan Berkala Ilmiah) atau divisi yang mengurusi jurnal kampus. Di pertengahan tahun 2016 setelah sekitar 1 tahun di lembaga ini saya beberapa kali diikutkan pelatihan terkait perjurnalan, mulai dari pelatihan editorial menggunakan OJS bagaimana cara submit, proses review sampai artikel di-publish, dan pelatihan setup OJS. Karena masih awam dengan OJS saya merasa masih sangat kesulitan.

Saya berpikir di lembaga ini kenapa saya yang pada saat itu berada didivisi repository justru sering diikutkan pelatihan berkaitan dengan jurnal, pikir saya mungkin karena divisi repository yang pekerjaannya tidak terlalu banyak dan saya ada basic IT. Tetapi sekitar pertengahan 2017 barulah saya sadar ternyata saya sedang disiapkan untuk membantu divisi TBI, karena memang divisi TBI termasuk divisi yang sibuk. Selain itu ternyata kepala divisi TBI juga akan studi lanjut ke luar negeri, jadi saya merasa atau bisa dikatakan saya memang sedang disiapkan untuk membantu bidang TBI. Setelah kepala divisi TBI studi lanjut maka terjadi kekosongan di divisi TBI sehingga di lembaga ada wacana jika saya akan menggantikan  posisi  kepala  divisi  TBI.  Walaupun  saya  merasa  belum mampu untuk mengemban amanah ini dan saya benar-benar menolak untuk menempati posisi sebagai kepala divisi TBI, tetapi apa boleh buat karena memang lembaga kami sangat terbatas personelnya maka saya akhirnya bersedia menempati posisi tersebut walaupun dalam hati dan pikiran saya berkecamuk, saya berpikir mau dibawa kemana jurnal yang ada di kampus, blank saya sama sekali belum punya rencana ke depan terkait jurnal. Selain sebagai kepala divisi jurnal atau TBI saya juga diamanahi untuk menjadi editor 3 jurnal kampus sekaligus, dan juga menjadi journal manager yang harus siap siaga jika ada artikel masuk.

Waktu berlalu dan pelan-pelan saya mulai memahami tugas kerja dari divisi  TBI,  mulai  dari  pendampingan  jurnal,  mengadakan  pelatihan- pelatihan terkait editorial jurnal menggunakan OJS untuk para pengelola jurnal kampus. Menurut hasil saya berinterikasi dengan para pengelola jurnal kampus bisa sedikit saya simpulkan memang masih banyak penge- lola yang belum memahami proses publikasi menggunakan OJS. Maka saya berpikir bagaimana meng-upgrade kemampuan proses OJS untuk pengelola jurnal kampus. Pekerjaan rumah untuk divisi TBI di kampus kami memang masih sangat banyak mulai dari kekurangan sumber daya manusianya untuk dijadikan sebagai editor, mitra bebestari yang skalanya masih lokal atau kurang dari 50% nasional. Web OJS juga masih sangat sederhana dan kurang informatif, menu-menu yang masih belum lengkap. Saya berpikir harus segera membenahi divisi jurnal, tetapi memulai dari mana, sebenarnya ketika itu saya sempat berpikir untuk mundur dari divisi TBI ini, tetapi banyak yang menyarankan untuk bertahan dan ada yang  menyarankan  untuk  ikut  forum  Relawan  Jurnal  Indonesia  (RJI). Ketika itu saya belum tahu apa itu RJI. Saya browsing ternyata ada website forum  Jurnal  Indonesia,  akhirnya  saya  membuat  akun  di  situ,  ternyata banyak sekali ilmu yang bisa didapatkan di situ. Saya beripikir jika ada forum seperti ini saya akan sangat terbantu. Akhirnya oleh kepala lembaga kami,  saya  disarankan  untuk  ikut  sebagai  bagian  RJI.  Saya  diberikan informasi kalau pada bulan Maret 2018 akan ada agenda RJI untuk mengadakan pelatihan, maka saya segera mendaftar untuk mengikuti acara tersebut, saya sangat berharap dengan mengikuti acara tersebut dapat menambah wawasan dan kemampuan saya terkait jurnal menggunakan OJS dan juga menambah keluarga baru yaitu RJI.

*Penulis adalah peserta TOT Relawan Jurnal Indonesia

Share:

On Key

Most Popular Posts

Integrasi AI dan Strategi Indeksasi Global

SAMARINDA – Relawan Jurnal Indonesia (RJI) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal di Indonesia dengan menggandeng Universitas Widya Gama Mahakam (UWGM) Samarinda. Mereka

Секса Видео

xxxx

Секса Видео

pornos

geiltubexxx

C99 Shell

xxx gou

xxxx

bfxxx

xxxwww

POSKOBETPOSTOTO787SUNDA787SUNDA787ASIABET777ASIABET777KAWAHTOTOKAWAHTOTOEMAS787EMAS787POSKOBETPOSKOBETPOSKOBET

PENGUMUMAN

Kebijakan Baru Brand dan Logo Relawan Jurnal Indonesia

Kami mengingatkan kepada seluruh pihak bahwa penggunaan logo Relawan Jurnal Indonesia (RJI) wajib mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan dalam Brand Guidelines . Penggunaan logo di luar ketentuan yang berlaku dapat mengakibatkan tindakan hukum atau sanksi dari pihak berwenang.

Relawan Jurnal Indonesia tidak bertanggung jawab atas segala tindakan atau kebijakan yang diambil oleh jurnal atau organisasi yang menggunakan logo kami tanpa izin atau di luar ketentuan yang berlaku. Untuk melihat daftar organisasi resmi yang bekerjasama dengan RJI, Anda dapat mengunjungi laman berikut Organisasi Resmi