Penulis : Humas RJI
Relawan Jurnal Indonesia, Pusat Studi Publikasi Ilmiah (PSPI) Relawan Jurnal Indonesia (RJI) menggelar Kajian Publikasi Ilmiah seri ke 7 dengan materi bahasan SIPEBI: Penggunaan, Cara Kerja Teknis, dan Rencana Pengembangan pada Rabu, 15 Desember 2021 secara online.
Sebelumnya PSPI telah rutin menggelar kajian berkala secara online yang berkaitan dengan peningkatan mutu dan kualitas publikasi ilmiah di Indonesia dan dunia. Pada seri ke tujuh ini PSPI secara khusus mengundang Ian Kamajaya sebagai arsitek/pengembang TI aplikasi SIPEBI dan KBBI daring di Badan Bahasa, Kemendikbudristek untuk berdialog dan berdiskusi bersama pegelola jurnal dan pegiat publikasi ilmiah di Indonesia mengenai fitur apa saja yang tersedia dan cara penggunaan aplikasi SIPEBI, serta rencana pengembangan SIPEBI kedepan.
Muhammad Irfan sebagai moderator pada kajian PSPI seri ke 7, pada awal pembukaan menjelaskan “Aplikasi SIPEBI ini dibuat karena, kita walaupun orang Indonesia kadang bingung mana sih kata yang benar, jadi SIPEBI ini salah satu cara untuk membatu bagimana memilih dan memilah kata sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar”.
Ian Kamajaya saat awal memaparkan materinya tentang SIPEBI terlebuh dahulu memperkenalkan aplikasi SIPEBI. Ian mengungkapkan bahwa “ SIPEBI sebenarnya sudah dikembangkan sejak 2019, SIPEBI itu sendiri merupakan singkatan dari aplikasi penyuntingan ejaan bahasa Indonesia, dibuat untuk membantu menyunting teks bahasa Indonesia. Sederhananya, anda masukkan teks bahasa Indonesia kemudian anda jalankan fitur penyuntingannya, nanti keluar saran teks-teks penyintingannya seperti apa”.
“Sebenarnya prototipenya sudah dimulai sejak bulan Juni 2019, Waktu itu saya dikontak oleh seorang rekan di badan bahasa dan prototipe SIPEBI ini dibuat untuk keperluan diklat dan mendapatkan predikat terbaik ketika dipresentasikan. Tampilannya masih lama dan tidak sama dengan tampilan SIPEBI yang sekarang. Semenjak tahun 2020 aplikasi ini diangkat sebagai program resmi badan bahasa dan mulai direncanakan, sehingga tahun 2021 terealisasi pembentukan Tim KKLP dan peluncurannya bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda ke 93 pada tanggal 28 Oktober silam.” Ujar Ian.
Ian juga mengungkapkan “ mengapa SIPEBI itu dikembangkan? Latar belakannya dasarnya tentu karena pengguna bahasa Indonesia itu banyak sekali yaitu 128 juta pengguna dan bahasa Indonesia mencakup 10 bahasa yang paling banyak digunakan di tahun 2021. Penggunanya sudah banyak namun belum ada sarana pembelajaran ejaan Bahasa Indoensia yang resmi dan dikembangkan secara berkelanjutan yang mendapatkan dukungan dari Badan Bahasa”.
“Mengapa SIPEBI dikembangkan alasan lainnya karena desakan dan permintaan masyarakat yang sampai ke telinga Badan Bahasa. Saya kemarin dibagikan oleh rekan di badan bahasa bahwa kepala Badan Bahasa menginginkan aplikasi SIPEBI ini dikembangkan dan bisa menjadi sarana pembelajaran dan untuk menambahkan kecermatan dalam berbahasa Indonesia ” Ujar Ian.
Selanjutnya Ian mendemontrasikan bagaimana cara penggunaan aplikasi SIPEBI dari mengunduh, memasukkan teks, menyunting teks, menganalisis laporan dari hasil penyuntingan, perbaikan, pemilihan kata yang tidak dipakai dalam hasil penyuntingan dan pengaturan aplikasi SIPEBI. Untuk mengetahui secara rinci mengenai cara penggunaan SIPEBI bisa disaksikan di kanal youtube Relawan Jurnal Indonesia “Channel RJI” pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=1Gzh_Qibtac di mulai pada menit ke 35.
Ian juga juga menjelaskan tentang cara kerja teknis dari SIPEBI sehingga menghasilkan hasil teks penyuntingan yaitu dari memasukan kata dan dipecah menjadi frasa dan menganalisa hasil teks apakah sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.
Untuk rencana pengembangan SIPEBI dalam Kajian PSPI seri ke 7 ini Ian menjelaskan dimulai dari cara kerja saat ini, Kritisasi (kendala, kekurangan, kelebihan), pembukaan masalah, usulan solusi/penyelesaian, langkah yang sudah diambil, dan ajakan berpartisipasi. Untuk memfasilitasi pengembangan SIPEBI Ian telah mengembagkan SIPEBI versi Beta/SIPEBI mini dimana di dalammnya ada fitur-fitur percobaan dan fitur laporan. “SIPEBI mini ini sama dengan SIPEBI asli namun di desain sedemikain rupa sehingga jika anda pemogram dan mau menjadi bagian SIPEBI, anda bisa mengunduh projek SIPEBI mini dan menambahkan sendiri kapasitas pengembagan penyuntingan yang baru. Nanti kalau anda bisa membuat kapasitas penyuntingan yang baik, anda tinggal menghubungi saya, saya uji dan jika itu memang baik maka saya akan masukan ke dalam SIPEBI yang asli. Lalu saya akan berikan atribusi kepada nama anda jika anda mau berkontribusi.” Ujar Ian.
Dalam kesempatan yang sama, Ian juga mengajak para peserta Kajian PSPI untuk berpartisipasi agar dapat terlibat dalam tim ahli bahasa, ahli IT, penyebrluasan bahkan sampai pendaan/sponsor.