Pengelola jurnal UIN SGD Bandung, Busro (Jurnal Wawasan), Uwes Fatoni (Jurnal Ilmu Dakwah), dan Muhammad Irfan (Jurnal Join) mengikuti Workshop dan Musyawarah Nasional ke-1 Relawan Jurnal Indonesia (RJI), salah satu komunitas pengelola jurnal Perguruan Tinggi yang digelar di Gedung Merapi, Universias Gadjah Mada dari tanggal 6-7 Desember 2016 yang dihadiri sekitar 250 peserta dari berbagai perguruan tinggi.
RJI merupakan inisiatif dari para pengelola jurnal di Yogyakarta, Bandung, Makasar, Sumatra Selatan, Jawa Timur dan daerah lainnya. Mereka sepakat memberikan sumbangsih pemikiran tenaga dan materi dengan sukarela membantu pengelolaan jurnal elektronik kepada pengelola jurnal lain di perguruan tinggi dan badan penelitian di Indonesia tanpa membeda-bedakan dan mengkotak-kotakkan. Bila biasanya anggota RJI bertemu secara daring di media sosial, awal Desember 2016 ini mereka sepakat bertemu secara langsung dalam kegiatan Workshop dan Munas.
Menurut Busro, kehadiran RJI merupakan alternatif bagi para pengelola jurnal yang membutuhkan bantuan khususnya dalam menyiapkan Online Journal System (OJS).
“RJI mengisi kekosongan pendampingan jurnal yang dilakukan oleh pemerintah. Banyak pengelola jurnal yang segan minta bantuan pemerintah dalam penyiapan OJS, sehingga mereka bahu membahu saling membantu sesama pengelola jurnal yang senasib sepenanggungan untuk menyelesaikan masalah tersebut,” ungkap Busro, Rabu (7/12).
Bagi Uwes Fatoni, menjelaskan kelebihan RJI itu salah satunya pendampingan para pengelola jurnal secara sukarela, tidak berorientasi profit, sehingga tidak memberatkan para pengelola jurnal yang kebanyakan dananya terbatas.
“Sesuai namanya, relawan, RJI melakukan pendampingan jurnal dari, oleh dan untuk pengelola jurnal. Tidak ada sekat di antara pengurus dan anggota komunitas. Semuanya menyatu saling bahu membahu menyiapkan jurnal yang berkualitas,” tegas Uwes.
Salah satu tantangan pengelola jurnal dalam menyiapkan OJS adalah serangan hacker yang membobol web jurnal. Muhammad Irfan memaparkan, ada beberapa jurnal yang disisipi oleh hacker tampilan yang tidak baik. Pembobolan jurnal tersebut cukup merepotkan para pengelola jurnal.
“Jurnal di UI, UGM, dan STAIN Ponorogo pernah mengalami serangan hacker. Para hacker mengirimkan file berformat html yang berisi pesan penyerangan. Mereka biasanya mempublikasikan hasil hacknya salah satunya di zone-deface.com,” ungkap Irfan yang juga ketua Jurusan Teknik Informatika ini.
Beruntung, kata Irfan, anggota RJI membantu sesama pengelola jurnal menyelesaikan serangan hacker tersebut dengan konsultasi jarak jauh melalui grup Media Sosial.[Humas Al-Jamiah]
Sumber :www.uinsgd.ac.id