Surabaya, (26/3/2019). Semangat untuk menggerakkan akses terbuka bagi seluruh jurnal di Indoesia terus dilakukan. Hingga saat ini jurnal-jurnal di Indonesia yang terdaftar (terindeks) di Directory of Open Access Journals (DOAJ) terus meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data di laman DOAJ, jurnal-jurnal Indonesia yang sudah terdaftar di DOAJ sebanyak 1.431 jurnal (26/03/2019) dari 6.000-an jurnal yang ada di Indonesia (http://garuda.ristekdikti.go.id/). Berdasarkan data tersebut dan melihat semakin masifnya jurnal-jurnal dari Indonesia yang hendak mendaftar ke DOAJ, Relawan Jurnal Indonesia (RJI) menginisiasi acara Semiloka DOAJ 2019 (DOAJ Inclussion Assistance). Sehingga jurnal-jurnal yang sedang maju untuk mengindeks-kan jurnalnya ke DOAJ dapat sesuai dengan kriteria minimal yang disyaratkan oleh DOAJ.
Menurut Andri Ketua RJI, “Jurnal-jurnal yang daftar DOAJ akhir-akhir ini banyak di tolak, hanya karena ada satu dan beberapa hal yang tidak sesuai dengan syarat minimal DOAJ. Ini kan sayang ya, sebenarnya hal itu dapat diselesaikan”. Melalui semiloka inilah jurnal-jurnal tersebut didampingi, diberi catatan oleh Tim AE DOAJ Indonesia dan Ambasadornya serta catatan tersebut langsung diperbaiki saat itu juga, sehingga syarat minimal DOAJ terpenuhi, harapannya jurnal-jurnal tersebut langsung terindeks DOAJ.
Semiloka ini mengundang seluruh pengelola jurnal di Indonesia yang sudah mendaftar untuk di indeks DOAJ dan sedang menunggu penilaian/ telaah oleh tim DOAJ. Ada sebanyak 200 an jurnal yang statusnya Pending, ditunda penilaiannya, sementara itu ada sekitar 20 an jurnal yang statusnya in progress.
Seperti diketahui RJI, selain itu pendampingan secara daringpun sudah RJI lalukan dengan cara menyediakan media berikut FORUM DISKUSI (adm)