Spesial Dirgahayu RI 80 Tahun: Relawan Jurnal Indonesia Adakan Special Course “Strategi Penulisan Cover Letter Indeksasi SCOPUS”

Sabtu, 16 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Dirgahayu Republik Indonesia ke-80 tahun, Relawan Jurnal Indonesia mengadakan Special Course “Strategi Penulisan Cover Letter Indeksasi SCOPUS” yang dipandu oleh Ridwan Arifin, S.H., LLM. yang merupakan ketua gugus pengembang jurnal FH UNNES sekaligus Editor in Chief JILS (SCOPUS Q1). Kegiatan yang dihadiri oleh lebih dari 150 peserta ini berlangsung secara interaktif, mencakup pemaparan materi, sesi refleksi, serta praktik langsung berupa review naskah dari beberapa jurnal peserta. Antusiasme terlihat dari banyaknya pertanyaan, diskusi terbuka, dan sharing pengalaman para pengelola jurnal yang tengah berupaya menembus indeksasi internasional.

Ridwan membuka sesi refleksi dengan pertanyaan, “Bagaimana Pasca Penolakan Scopus?”. Pertanyaan tersebut mengantarnya untuk memaparkan sejumlah alasan mengapa jurnal yang dikelolanya pernah ditolak oleh SCOPUS diantaranya kualitas bahasa Inggris (khususnya pada penulisan abstrak yang belum memenuhi standar internasional), kurangnya diversitas penulis baik dari segi institusi maupun negara, minimnya keunikan jurnal, serta kualitas substansi artikel yang dianggap terlalu sempit. Dalam sesi evaluasi, Ridwan juga menekankan pentingnya cover letter sebagai dokumen kunci yang menunjukkan komitmen perbaikan pengelola jurnal. Menurutnya, cover letter harus memuat sejumlah detail, seperti rencana pengembangan jurnal agar lebih relevan secara internasional, penjelasan tindak lanjut atas komentar dan catatan dari penolakan sebelumnya, serta perbaikan nyata terhadap artikel, baik dari sisi diversitas penulis, kebaruan bidang kajian, maupun peningkatan kualitas substansi.

Lebih lanjut, Ridwan juga memaparkan sejumlah strategi dan faktor kunci percepatan menuju indeksasi SCOPUS diantaranya mengoptimalkan pengelolaan jurnal secara online melalui OJS, menjaga kualitas substansi serta bahasa Inggris artikel, memperluas kolaborasi internasional baik dalam penulisan maupun keanggotaan dewan editor, meningkatkan jumlah sitasi di jurnal bereputasi, serta menetapkan fokus dan ruang lingkup yang jelas, unik, dan relevan secara global. Lebih lanjut, Ridwan menegaskan bahwa penolakan dari SCOPUS seharusnya dipandang sebagai kesempatan untuk belajar dan melakukan perbaikan sesuai masukan dari CSAB Scopus. Dengan upaya tersebut, sejumlah jurnal yang semula ditolak akhirnya dapat diterima untuk terindeks. 

Terakhir, sesi ini ditutup dengan kegiatan review jurnal yang mendapat antusiasme tinggi dari para peserta yang berasal dari berbagai institusi di Indonesia. Melalui review ini, peserta memperoleh masukan langsung terkait kualitas artikel, fokus dan scope jurnal, hingga strategi pengelolaan yang lebih efektif untuk meningkatkan peluang diterima oleh SCOPUS. Special Course ini sekaligus menegaskan komitmen Relawan Jurnal Indonesia (RJI) untuk terus mendampingi pengelola jurnal di seluruh Indonesia agar lebih siap bersaing di kancah internasional. Dengan berbagi pengalaman praktis, menelaah studi kasus penolakan dan penerimaan jurnal di SCOPUS serta membedah strategi nyata percepatan indeksasi, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong semakin banyak jurnal Indonesia menembus indeks bereputasi internasional. 

RJI Berbagi, Giatkan Publikasi

Website: relawanjurnal.id

Tiktok: relawanjurnal.id

Instagram: relawanjurnal_id

Facebook: Relawan Jurnal Indonesia

YouTube: Channel RJI

WhatsApp: 08170240689

Twitter: relawanjurnalid

PSPI: pusatstudi_rji

Supervisi : supervisi_jurnal_rji

LSP : lsp_pie

Share:

On Key

Most Popular Posts