Sabtu, 25 Juli 2020 Relawan Jurnal Indonesia Kembali menggelar workshop DOAJ dengan menghadirkan Leena Shah selaku Managing Editor DOAJ.
Acara yang berlangsung pada sabtu malam ini, mengupas penggunaan lisensi serta aturan penggunaannya pada jurnal.
Dipandu oleh Zulidiana D. Rusnalasari dan Maryam Jamilah, acara ini dibuka langsung oleh bapak Uwes Fatoni selaku wakil ketua pengurus pusat Relawan Jurnal Indonesia.
Kegiatan yang dilaksanakan sebanyak dua sesi ini diawali oleh pemaparan Leena Shah. Dalam penjelasannya, pemateri menyampaikan pentingnya pengetahuan pengelola jurnal mengenai hak cipta dan lisensi.
Seringkali informasi mengenai lisensi dan hak cipta bertentangan antara informasi pada halaman website dan artikel jurnal tersebut.
Untuk itu, pemateri menyampaikan perlunya mengecek seluruh informasi pada jurnal sebelum didaftarkan pada DOAJ agar tidak ditolak serta diminta untuk memperbaikinya dalam kurun waktu 6 bulan sampai dengan 2 tahun.
Selanjutnya pada sesi kedua, dipandu oleh Maryam Jamilah, Bapak Arbain dan Eko Pramudya Laksana mengupas masing-masing 5 jurnal yang diambil dari ketiga wilayah Indonesia yaitu bagian timur, tengah dan barat.
Bedah jurnal yang pertama dilakukan oleh Bapak Arbain. Dalam pemaparannya, Bapak Arbain menunjukan beberapa jurnal yang memiliki lisensi yang berbeda-beda. Perbedaan tersebut ditemukan pada halaman website, html serta PDF jurnal.
Selain itu, pemateri juga menyampaikan bahwa Lisensi adalah izin yang diberikan penulis/jurnal terhadap penggunaan naskah di jurnal tersebut.
Selanjutnya, Bapak Eko Pramudya Laksana menyampaikan tidak ditemukannya informasi mengenai lisensi pada beberapa jurnal.
Tidak hanya itu, penggunaan lisensi juga ditemukan bertentangan dengan keterangan yang ada di jurnal tersebut.
Diakhir sesi, moderator mempersilahkan kepada peserta untuk bertanya langsung terkait dengan lisensi pada jurnal.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai DOAJ, Relawan Jurnal Indonesia akan menggelar Kembali Workshop DOAJ seri 3 pada tanggal 1 agustus 2020 dengan tema “Deposit policy and Sherpa Romeo (other deposit policy services are regional based)”.