Muh. Ilham Bakhtiar, M.Pd (Wakil Ketua I Pengurus Pusat RJI), Bersama Dodi Siregar, S.Kom., M.Kom (Moderator) dan Ikhwan Arief, S.T.,M.Sc Selaku Narasumber kegiatan Ngabuburit Jurnal Sesi 2 (04/04/2023)
Selasa, 4 April 2023 – Relawan Jurnal Indonesia sukses melaksanakan kegiatan Ngabuburit Jurnal Ilmiah Sesi 2 pada hari Selasa, 04 April 2023 dengan topik “Indeks DOAJ” dengan narasumber Ikhwan Arief, S.T.,M.Sc selaku Ambassador & Editor DOAJ. Kegiatan berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom dan live streaming youtube Channel RJI yang terjadwal 15.30 WIB sampai 17.00 WIB, dengan peserta sebanyak hampir 200 peserta yang berasal dari kalangan akademisi maupun pengelola jurnal di seluruh Indonesia.
Acara diawali dengan sambutan Dewan Pengawas RJI dalam hal ini diwakili oleh Busro. Dalam sambutannya, Busro menyampaikan bahwa dengan terindeks nya jurnal di DOAJ, maka dapat menjadi salah satu cara menggaet penulis. Pada kesempatan yang sama pula Busro menyampaikan bahwa Indeksasi DOAJ penting bagi jurnal terutama untuk diversity penulis. Di beberapa negara (salah satunya Afrika Selatan) jurnal yang terindeks DOAJ diakui sebagai jurnal yang terakreditasi. Melalui Call for Paper dengan mencantumkan DOAJ sebagai salah satu pengindeks, berakibat pada banyaknya penulis dari luar negeri yang tertarik mengirimkan artikelnya dan semakin memperkaya diversity di Jurnal yang dikelola”
Acara tersebut dibuka oleh Muh. Ilham selaku Wakil Ketua Umum 1 RJI. Ilham menyampaikan bahwa topik DOAJ merupakan sesi ke 2 program ngabuburit yang RJI laksanakan selama bulan Ramadhan. Di kesempatan tersebut Ilham juga menekankan bahwa DOAJ sangat penting sebagai pengindeks Internasional yang tidak asing lagi, bahkan dibutuhkan dan dapat memberikan dampak positif pada jurnal yang dikelola. Selain berdampak positif pada pengelola jurnal, DOAJ juga berdampak positif bagi penulis karena kemudahan akses oleh penulis lain sehingga artikel-artikel yang terbit di jurnal terindeks DOAJ dapat dengan mudah ditemukan dan di sitasi. Selain itu, memudahkan pengelola jurnal yang terindeks DOAJ untuk memperoleh artikel dari berbagai negara. Hal ini tentu dapat meningkatkan reputasi jurnal yg dikelola.
Indeksasi jurnal merupakan proses penilaian dan validasi kualitas sebuah jurnal ilmiah oleh pihak-pihak yang berwenang, dan diakui secara Internasional. Salah satu lembaga indeksasi jurnal yang terkemuka dan terpercaya adalah DOAJ (Directory of Open Access Journals), yang memiliki kriteria yang ketat dan memperhitungkan faktor kualitas dan integritas jurnal ilmiah.
Ikwan Arif selaku narasumber pada kegiatan Ngabuburit Jurnal Ilmiah sesi 2 ini menjelaskan bahwa selain Indonesia yang menggunakan sistem akreditasi dan masuk ke DOAJ, juga ada negara lain yaitu Pakistan dan Srilanka yg menggunakan sistem akreditas. Bahkan di Afrika Selatan fokus pada DOAJ sebagai pengindeks yang lebih disukai dibanding pengindeks yang lain. Di Eropa melalui kebijakan Plan S sejak tahun 2021. Jurnal-jurnal yang terindeks DOAJ adalah jurnal yang merupakan target luaran penelitian yang dibiayai oleh negara. Maka fungsi indeksasi di DOAJ itu lebih besar daripada hanya beralasan agar jurnal yang dikelola itu terakreditasi. Bahkan di sistem juga terdapat menu khusus jurnal yang terindeks DOAJ.
Untuk terindeks di DOAJ, hindari mencantumkan lembaga pengindeks yang tidak standar dan sebaiknya jangan menampilkan logo-logo pengindeks tersebut. Daftar lembaga pengindeks tersebut dapat dilihat pada pedoman publikasi ilmiah 2019 tabel 2.4, ujar Ikhwan.
Ikwan Arif juga menambahkan bahwa, untuk apply ke DOAJ jurnal sekurang-kurangnya telah terbit 10 artikel atau harus berusia minimal 1 tahun. Disarankan menggunakan satu subdomain dalam satu jurnal dan bahasa di website. Pastikan bahasanya seragam dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. DOAJ hanya menerima jurnal yang open akses penuh, akses artikel harus langsung full PDF ketika submit ke DOAJ dan tidak ada artikel yang masih Inpress. Selain itu harus ada pernyataan Open akses yang dinyatakan di website lengkap dengan pernyataan hak cipta dan lisensi. Pastikan pula pernyataan hak cipta dan lisensi tidak kontradiktif.
Judul jurnal harus sesuai dengan yang tercantum di portal.issn.org, cantumkan data jurnal secara detail termasuk data penerbit. Untuk editorial baik tim editor maupun reviewer harus berasal dari beragam institusi dalam setiap edisi terbitan diizinkan maksimal 25% penulisnya adalah editor dan reviewer pada dua edisi terakhir yang dilihat. Untuk biaya publikasi harus dicantumkan secara detail di website jurnal, lanjut Ikwan.
Relawan Jurnal Indonesia melaksanakan kegiatan ini dengan harapan bahwa diskusi ini dapat memberikan wawasan yang berguna bagi para pengelola jurnal mengenai pentingnya indeksasi jurnal di DOAJ. Dengan meningkatkan kualitas dan reputasi jurnal ilmiah, kita dapat mempercepat kemajuan riset dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat ilmiah Internasional.