Ambon – Pemerintah mendorong peningkatan kuantitas maupun kualitas hasil penelitian. Oleh karena itu, sejak April 2016, akreditasi jurnal harus dilakukan secara online melalui sistem Arjuna.
Menyambut kebijakan pemerintah tersebut, Relawan Jurnal Indonesia (RJI) terus memperluas jaringannya. Pada 9 Januari 2017 lalu, di American Corner Perpustakaan Pusat Universitas Pattimura Ambon, Forum Relawan Jurnal Indonesia (FRJI) Provinsi Maluku menggelar pertemuan perdana.
Pertemuan ini diprakarsai empat staf dosen Universitas Pattimura dan UKIM Ambon, masing – masing Agustinus Kastanya, Esther Kembauw, Yohanes Parihala, dan F.Latumahina.
Pembantu Rektor IV Universitas Pattimura JW Mosse yang hadir dalam acara itu mengatakan, seorang akademisi diwajibkan untuk mempublikasikan hasil penelitiannya pada media jurnal jika tidak ingin tamat riwayat akademiknya. Ia mengharapkan, forum ini dapat menjembatani para akademisi untuk pengembangan kualitas diri maupun kualitas institusinya melalui terbitan jurnal secara online.
Ketua RJI Propinsi Maluku Agus Kastanya mengatakan, akan melakukan safari keilmuan ke semua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Kota Ambon. Ini sebagai langkah awal untuk meminta perhatian tiap universitas guna menghidupkan semangat menulis dan kepedulian untuk mengembangkan jurnal sebagai media untuk mempublikasikan hasil penelitian para akademisi.
Kastanya menambahkan, RJI terbentuk karena saat ini pemerintah telah menerapkan kebijakan bahwa mulai Bulan April 2016 akreditasi jurnal harus dilakukan secara online melalui sistem ARJUNA, sementara itu masih banyak pengelola jurnal yang belum familiar terhadap pengelolaan jurnal elektronik.
Padahal, kebijakan ini perlu respon dan semangat dari perguruan tinggi dan pengelola jurnal untuk segera bertransformasi pengelolaan jurnalnya dari yang dikelola secara manual/ cetak menuju pengelolaan jurnal secara elektronik.
Sementara itu, Ketua RJI Pusat Andri P Kesmawan dalam sambutannya melalui videoconfrance menyambut gembira pembentukan RJI di Maluku, karena wilayah Indonesia Timur tidak mau ketinggalan dari kampus – kampus di kawasan Indonesia Barat.
Ia mengimbau pengelola jurnal dan penulis untuk berlomba – lomba memajukan jurnalnya agar dapat terindeks sehingga banyak dicari oleh para peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitiannya.
Adapun hasil pertemuan FRJI sendiri menghasilkan pembentukan struktur tambahan dan beberapa rencana kegiatan. Salah satu kegiatan yang akan dilakukan pada 2017 adalah mendampingi pengelola jurnal di Maluku yang belum online agar bisa segera bertransformasi menjadi jurnal yang dikelola secara online atau sudah memiliki portal e-jurnal.
Selain itu, akan dilakukan pendampingan kepada para pengelola jurnal untuk mengaplikasikan proses pengelolaan jurnal secara elektronik menggunakan platform Open Journal System (OJS).
Kontribusi oleh Fransina Latumahina (Staf Dosen Unpatti)
Sumber: sinarharapan.net