Belasan Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Aceh melakukan pertemuan perdana guna bersilaturahmi dan memetakan kebutuhan publikasi ilmiah terutama publikasi ilmiah (jurnal) di Aceh. RJI hadir atas inisiatif pengelola jurnal di Yogyakarta dan di daerah-daerah lainnya seperti Aceh, Bandung, Makassar, Sumatera Selatan, dan Jawa Timur serta beberapa daerah di Indonesia lainnya. Dengan kesepakatan bahwa bersama-sama dengan sukarela memberikan sumbangsih pemikiran, tenaga dan materi terkait pengelolaan jurnal elektronik kepada pengelola jurnal di perguruan tinggi maupun institusi profesi di seluruh Indonesia.
RJI pertama kali didirikan di Yogyakarta, 7 Desember 2016 kemudian dilakukan perluasan ke setiap provinsi dan daerah di Indonesia dengan harapan publikasi Indonesia meningkat dari sisi kualitas dan kuantitas. Pembentukan RJI terkait dengan kebijakan pemerintah yang mulai April 2016 dan seterusnya akan mengakreditasi jurnal yang dilakukan secara online melalui sistem ARJUNA. Sementara itu, dari hasil pengamatan masih banyak pengelola jurnal yang belum familiar terhadap pengelolaan jurnal elektronik. Padahal kebijakan ini perlu respon dan semangat dari perguruan tinggi dan pengelola jurnal untuk segera bertransformasi pengelolaan jurnalnya dari yang dikelola secara manual/cetak menuju pengelolaan jurnal secara elektronik.
Visi/Semangat RJI adalah membantu mewujudkan pengelolaan jurnal secara elektronik yang berkualitas dan bereputasi di kancah Nasional. Untuk struktur organisasi RJI terdiri dari:
- Kepengurusan Pusat: Koordinator Pusat, Sekretaris dan Bendahara.
- Tim Ahli: Tim ahli sebanyak 3 orang dengan keahlian di bidang teknologi informasi, tatakelola jurnal elektronik dan akreditasi jurnal.
- Divisi-Divisi: Divisi Teknologi Informasi, Divisi Tatakelola Jurnal Elektronik dan Divisi Akreditasi Jurnal.
- Kepengurusan Daerah: Koordinator Wilayah untuk masing-masing wilayah.
Workshop awal RJI Aceh ini dihadiri oleh beberapa peserta yang terdiri atas institusi STKIP Bina Bangsa Getsempena, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Syiah Kuala, Lembaga Riset Natural Aceh, dan Bappeda Aceh serta beberapa pengurus RJI Aceh di MC Kupi Simpang Lima Banda Aceh. Kegiatan ini dilakukan untuk saling sharing permasalahan yang dialami oleh setiap pengelola dalam hal pengelolaan jurnal. Pemetaan yang dilakukan dari hasil sharing ini rata-rata pengelola jurnal masih terkendala dengan pengelolaan jurnal secara online berbasis Open Journal System (OJS), pengindeksan jurnal, hingga akreditasi jurnal.
Menurut ketua RJI Aceh, Aprian Subhananto,M.Pd dengan ikut bergabung dalam RJI ini sangat bermanfaat bagi teman-teman pengelola jurnal untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah terutama jurnal sesuai dengan tuntutan KEMENRISTEKDIKTI dan LIPI. Oleh karena itu, harapan dari pertemuan perdana ini setiap pengelola jurnal di Aceh dapat bergabung dalam RJI Aceh guna bersama-sama saling membantu dalam meningkatkan pengelolaan dan publikasi ilmiah khususnya di Aceh. Sampai saat ini anggota grup Whatsapp RJI Aceh telah berjumlah 51 orang. Bagi pengelola jurnal khususnya di Aceh dapat bergabung di Whatsapp RJI Aceh dengan link https://chat.whatsapp.com/2oqoMzm2x7SDgoXD7fFknv. Rita Oktavia, M.Si selaku pengelola Jurnal Inovasi Pendidikan milik Lembaga Riset Natural Aceh sangat mengapresiasi kehadiran dan workshop RJI Aceh ini. Konsolidasi dan penguatan kapabilitas pengelola sangat diperlukan saat ini untuk meningkatkan kualitas publikasi ilmiah di Aceh dan Indonesia.
Sumber: www.naturalaceh.or.id