
Sabtu, 11 Oktober 2025 – Pengurus Daerah Jawa Barat Relawan Jurnal Indonesia (RJI) kembali mengadakan kegiatan pendampingan akreditasi jurnal nasional melalui webinar bertajuk “Jangan Gagal di Tahap Awal: Strategi Menghadapi Desk Evaluasi ARJUNA.” Webinar ini menghadirkan dua narasumber, yakni Dr. Busro (Dewan Pengawas RJI) dan Rifqi Syamsul Fuadi (Ketua RJI Jawa Barat), serta dihadiri oleh lebih dari 180 peserta yang terdiri dari dosen dan pengelola jurnal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang tengah bersiap melakukan submit akreditasi Oktober 2025. Webinar ini menyoroti tiga topik penting yaitu bedah jurnal dan evaluasi diri, optimasi website jurnal sesuai standar ARJUNA dan tutorial lengkap submit ARJUNA.
Pada sesi pertama, Busro mengingatkan pentingnya memahami Pedoman Akreditasi Jurnal Ilmiah Nomor 134/E/KPT/2021 sebagai dasar utama dalam proses akreditasi nasional melalui sistem ARJUNA. Hal ini penting karena banyak jurnal gagal di tahap awal bukan karena lemahnya substansi ilmiah melainkan akibat kesalahan teknis dan administratif yang seharusnya dapat dihindari. Busro juga menjelaskan langkah-langkah strategis yang harus dilakukan pengelola jurnal agar proses akreditasi berjalan lancar, mulai dari pengecekan kesesuaian data di Portal GARUDA dan OJS, pengisian borang akreditasi secara benar, hingga evaluasi diri (self-assessment) yang obyektif sesuai standar ARJUNA.
Lebih dari itu, Busro juga memaparkan sejumlah kasus umum penolakan oleh desk evaluator seperti jurnal yang tidak dapat diakses, DOI belum aktif, jumlah terbitan yang tidak sesuai hingga akun yang diberikan bukan berperan sebagai editor. Menyikapi hal tersebut, Busro menekankan pentingnya penerapan kebijakan DOI yang teratur dan transparan serta mendorong jurnal untuk mengindeks diri di lembaga bereputasi seperti Dimensions, DOAJ, dan Scopus guna meningkatkan visibilitas dan reputasi publikasi ilmiah Indonesia di tingkat global.
Pada sesi kedua, Rifqi Syamsul Fuadi menyoroti pentingnya optimasi website jurnal agar sesuai dengan standar ARJUNA dan prinsip COPE (Committee on Publication Ethics). Menurutnya, tampilan dan struktur website bukan hanya persoalan estetika, tetapi juga menjadi indikator transparansi dan profesionalisme pengelolaan jurnal. Rifqi menjelaskan bahwa pengelolaan metadata dan navigasi yang baik pada website OJS dapat mempermudah akses pembaca serta memperkuat proses indeksasi oleh mesin pencari. Ia juga menegaskan bahwa penomoran volume dan edisi harus konsisten, template artikel perlu selaras dengan pedoman penulisan, serta seluruh artikel wajib memiliki DOI aktif yang dapat diakses dengan mudah. Website jurnal yang optimal akan mempermudah proses asesmen ARJUNA sekaligus meningkatkan kredibilitas jurnal di mata pembaca dan lembaga pengindeks.
Sebagai penutup, kedua pemateri memaparkan tutorial langkah demi langkah pengajuan akreditasi ARJUNA, dimulai dari registrasi akun, penambahan jurnal yang telah terindeks di Portal GARUDA, kelengkapan data usulan akreditasi, pengisian evaluasi diri, verifikasi data jurnal, hingga proses submit akhir. Melalui kegiatan ini, RJI Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk terus menjadi mitra strategis pendampingan jurnal ilmiah di Indonesia. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para pengelola jurnal dalam meningkatkan kesiapan akreditasi, memperkuat kualitas manajemen penerbitan, serta memastikan seluruh proses berjalan sesuai standar nasional dan internasional.
RJI Berbagi, Giatkan Publikasi
Website: relawanjurnal.id
Tiktok: relawanjurnal.id
Instagram: relawanjurnal_id
Facebook: Relawan Jurnal Indonesia
YouTube: Channel RJI
WhatsApp: 08170240689
Twitter: relawanjurnalid
PSPI: pusatstudi_rji
Supervisi : supervisi_jurnal_rji
LSP : lsp_pie