Sharing Session Supervisor #12: “Memahami Standar dan Proses Publikasi Naskah pada Jurnal Ilmiah Bereputasi”

Selasa, 23 September 2025 – Supervisi Relawan Jurnal Indonesia (RJI) kembali melanjutkan agenda Sharing Session Supervisor edisi ke-12 dengan topik “Memahami Standar dan Proses Publikasi Naskah pada Jurnal Ilmiah Bereputasi”. Acara ini dipandu oleh Yazid Hady, Ketua Pengurus Daerah RJI Jakarta sekaligus editor di sejumlah jurnal terakreditasi nasional dan bereputasi internasional. Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh 56 dosen dan pengelola jurnal dari berbagai institusi di Indonesia. 

Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai standar yang ditetapkan oleh pengindeks bereputasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Seiring meningkatnya tuntutan publikasi ilmiah, pemahaman tentang standar ini menjadi krusial agar para penulis tidak salah langkah, misalnya terjebak dalam jurnal predator yang dapat merusak reputasi akademik pribadi maupun institusi. Dalam paparannya, Yazid menegaskan bahwa publikasi merupakan academic currency yang tidak hanya menentukan karir seorang dosen dan peneliti, tetapi juga mendukung akreditasi, rekognisi, serta memperluas jejaring riset global. Karena itu, jurnal bereputasi dituntut untuk memenuhi standar yang ketat, mulai dari manajemen editorial, kualitas artikel, hingga etika publikasi. 

Lebih lanjut, Yazid menjelaskan bahwa manajemen editorial yang profesional harus ditopang oleh struktur tim yang lengkap dan fungsional, basis data reviewer yang luas serta terdokumentasi dengan baik, dan independensi editorial sesuai COPE Code of Conduct. Dari sisi kualitas artikel, jurnal dituntut untuk menampilkan research gap dan novelty yang jelas, menerbitkan setidaknya 50% artikel dalam bahasa Inggris dengan proofreading oleh native editor, serta mengutamakan referensi mutakhir—minimal 40% dari lima tahun terakhir—dari sumber bereputasi internasional. Sementara itu, dalam proses editorial dan peer review, Yazid menekankan pentingnya penerapan model double blind atau single blind review yang objektif, kewajiban penulis untuk melampirkan response letter secara transparan ketika merevisi naskah, serta tahap copy editing dan proofreading guna menjaga konsistensi bahasa, format, sitasi, dan akurasi DOI. 

Selain itu, Yazid juga membagikan strategi kunci agar jurnal dapat lolos indeksasi bereputasi internasional. Beberapa di antaranya mencakup penggunaan manuscript tracking system yang transparan, konsistensi pemanfaatan DOI dan ORCID, optimasi metadata (judul, abstrak, kata kunci) agar ramah mesin pencari akademik (SEO-friendly), serta pencapaian indikator keberhasilan yang terukur, seperti peningkatan jumlah sitasi, keterlibatan penulis asing minimal 30% per volume, dan kecepatan proses publikasi yang tidak lebih dari 90 hari. Melalui kegiatan ini, RJI kembali menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi pengelola jurnal di Indonesia dalam memenuhi standar internasional. Dengan dukungan dan pemahaman yang tepat, diharapkan publikasi ilmiah dari Indonesia tidak hanya berhenti pada tahap terbit, tetapi juga mampu menjadi bagian penting dari percakapan akademik global dan memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

RJI Berbagi, Giatkan Publikasi

Website: relawanjurnal.id

Tiktok: relawanjurnal.id

Instagram: relawanjurnal_id

Facebook: Relawan Jurnal Indonesia

YouTube: Channel RJI

WhatsApp: 08170240689

Twitter: relawanjurnalid

PSPI: pusatstudi_rji

Supervisi : supervisi_jurnal_rji

LSP : lsp_pie

Share:

On Key

Most Popular Posts