Kegiatan ToT Tata Kelola Jurnal Elektronik Tahun 2017 yang dilaksanakan di Yogyakarta dibuka dengan materi bertema Open Journal System: Security, Hacking and Instalation/Migration. Ikhwan Arief dari Universitas Andalas memulai diskusi dengan materi tentang Instalasi OJS. Sebagai dasar Ikhwan menegaskan tujuan perlunya materi ini kepada peserta pelatihan adalah untuk menyeragamkan pola latihan versi RJI yang akan digunakan dalam pendampingan pengelolaan jurnal oleh para tutor.
Ikhwan mengatakan, praksis yang salah namun sering sekali terjadi pada pengelolaan jurnal elektronik adalah direktori files yang dibuka untuk publik. Pengelola jurnal elektronik diharapkan semaksimal mungkin membatasi file permission untuk tidak bisa dibaca publik. Peserta pelatihan juga diingatkan untuk rutin melakukan back up otomatis dan berkala serta back up manual jika ada proses migrasi.
Pentingnya back up data ditegaskan pula oleh pemateri kedua, Dwi Fadjar Saputra dalam materi Keamanan Sistem OJS. Ketua Korda DKI Jakarta RJI 2017-2019 ini memberikan tips yang dapat dilakukan oleh pengelola jurnal elektronik jika terjadi serangan hacker pada jurnal antara lain: pertama, memastikan back up data terakhir tersimpan dengan baik, lalu mengintstal ulang aplikasi OJS. Kedua, meminta bantuan pihak hosting untuk merestore data. Ketiga, prosedur yang membutuhkan kompetensi khusus yaitu menggunakan fasilitas coding untuk menutup alur yang biasa digunakan oleh para hacker.
Pada kesempatan ini peserta pelatihan langsung melakukan praktik penginstalan OJS 2 dengan pendampingan dari narasumber dan rekan-rekan peserta yang memiliki keterampilan teknologi informatika. Kutipan dari Henry Saptono menjadi penutup sesi pertama kegiatan hari ini: “No system is safe. Security is a process not a product”.