
Sabtu, 04 Oktober 2025 — Pengurus Daerah Nusa Tenggara Barat Relawan Jurnal Indonesia kembali dengan Sharing Session “Strategi Mencari Editor, Reviewer, dan Penulis Internasional.” Kegiatan ini dipandu oleh Busro, dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung sekaligus Editor in Chief Religious: Jurnal Studi Agama dan Lintas Budaya (Sinta 2), Khazanah Series (Scopus dan Sinta 2) dan HTS Theological Studies (Scopus Q1). Melalui pengalaman panjangnya di dunia publikasi ilmiah internasional, Busro membagikan strategi konkret dalam membangun jejaring global dan meningkatkan kredibilitas jurnal Indonesia di mata dunia..
Dalam paparannya, Busro menegaskan bahwa keberagaman internasional atau international diversity merupakan indikator utama jurnal bereputasi global sebagaimana dijelaskan dalam kriteria seleksi Scopus Content Selection and Advisory Board (CSAB) maupun sistem akreditasi ARJUNA. Diversitas ini mencakup keterlibatan editorial board, reviewer, dan author yang berasal dari berbagai negara, institusi, dan latar belakang akademik. Menurutnya, keberagaman tidak hanya meningkatkan kredibilitas jurnal, tetapi juga memperluas jangkauan pembaca serta memperkaya perspektif ilmiah dalam setiap publikasi.
Sesi berikutnya menampilkan praktik langsung mengenai langkah-langkah mencari dan mengundang editor, reviewer, dan penulis internasional secara efektif. Busro memperkenalkan pendekatan berbasis data dan teknologi, mulai dari pencarian calon mitra melalui Google Scholar dan Scopus, hingga pengumpulan daftar kontak email profesional. Busro juga mendemonstrasikan bagaimana peserta dapat mengekstraksi alamat email ilmuwan dari dokumen publik di Google dengan menggunakan perintah pencarian khusus (query string), kemudian memanfaatkan situs debounce.io untuk mengekstrak dan memvalidasi alamat email secara otomatis. Lebih jauh, Busro memperlihatkan pemanfaatan Google Spreadsheet dan ekstensi seperti FormMule atau Autocrat untuk mengirim undangan kolaborasi dalam jumlah besar secara efisien tanpa mengabaikan etika dan profesionalitas.
Di akhir sesi, Busro mengajak para pengelola jurnal untuk memanfaatkan teknologi digital bukan hanya sebagai alat administratif, tetapi juga sebagai jembatan kolaborasi ilmiah lintas batas. Busro menegaskan bahwa pemanfaatan alat berbasis AI dan sistem manajemen editorial seperti Open Journal Systems (OJS) yang terintegrasi dengan DOI, Crossref, dan indeksasi internasional, merupakan langkah nyata dalam memperkuat transparansi, efisiensi, dan reputasi editorial. “Kunci utama membangun jurnal bereputasi global ada pada kombinasi antara kolaborasi, teknologi, dan etika publikasi ilmiah,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini, Relawan Jurnal Indonesia kembali menegaskan perannya sebagai ruang kolaborasi nasional yang aktif mendukung para pengelola jurnal dalam menghadapi tantangan era globalisasi ilmiah. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata visi RJI untuk mendorong jurnal-jurnal Indonesia agar lebih siap memenuhi kriteria internasional, baik dari sisi diversitas editorial, mutu naskah, maupun keterbukaan akses informasi. Dengan semangat “RJI Berbagi, Giatkan Publikasi,” kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pengelola jurnal dan membangun ekosistem publikasi ilmiah yang kolaboratif, transparan, dan berdaya saing global.
RJI Berbagi, Giatkan Publikasi
Website: relawanjurnal.id
Tiktok: relawanjurnal.id
Instagram: relawanjurnal_id
Facebook: Relawan Jurnal Indonesia
YouTube: Channel RJI
WhatsApp: 08170240689
Twitter: relawanjurnalid
PSPI: pusatstudi_rji
Supervisi : supervisi_jurnal_rji
LSP : lsp_pie