
Kamis, 07 Agustus 2025 – Relawan Jurnal Indonesia (RJI) kembali mengadakan Sharing Session Supervisor #10 yang dibawakan langsung oleh Mochammad Tanzil Multazam, anggota dewan pengawas RJI sekaligus dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo. Bertajuk “Etika Publikasi Ilmiah dalam Pengelolaan Jurnal”, kegiatan ini dihadiri lebih dari 40 peserta dari berbagai pengelola jurnal dan dosen di Indonesia. Diskusi ini berlangsung interaktif mulai dari rekomendasi lembaga yang sering menjadi rujukan, rujukan yang layak dibaca, permasalahan praktis yang sering dihadapi pengelola jurnal dalam sehari-hari serta bagaimana menyikapinya secara profesional.
Sebagai pembuka, Tanzil menyampaikan sejumlah lembaga internasional yang kerap menjadi rujukan dalam penerapan etika publikasi ilmiah diantaranya ICMJE (International Committee of Medical Journal Editors), CASE (Council of Asian Science Editor), EASE (European Association of Science Editors), WAME (World Association of Medical Editors) dan COPE (Committee on Publication Ethics) dilanjut dengan beberapa sumber bacaan yang layak dikaji seperti publicationethics.org dan councilscienceeditors.org berisikan panduan lengkap mengenai standar dan praktik terbaik publikasi ilmiah. Selanjutnya, Tanzil juga menegaskan bahwa pengelolaan jurnal ilmiah idealnya dibangun di atas empat pilar diantaranya registrasi, verifikasi, repositori dan diseminasi.
Menariknya, Tanzil juga membahas 13 pertanyaan etis populer yang sering muncul di kalangan pengelola jurnal. Beberapa isu yang dibahas antara lain: apakah boleh mengubah artikel yang sudah diterbitkan, bagaimana ketentuan etis terkait penempatan iklan dalam jurnal ilmiah, hingga bolehkah editor menerbitkan artikelnya sendiri di jurnal yang dikelolanya. Seluruh pertanyaan tersebut dijawab dengan merujuk pada pedoman etika dari lembaga-lembaga internasional, serta disertai studi kasus nyata dari jurnal terindeks global.
Salah satu topik yang mendapatkan perhatian khusus adalah etika penggunaan AI dalam proses pengelolaan dan penulisan naskah jurnal. Beberapa poin spesifik yang disampaikan diantaranya AI tidak dianggap sebagai penulis, sehingga penulis tetap bertanggung jawab penuh atas keaslian seluruh artikel. Kedua, AI tidak boleh digunakan untuk menarik kesimpulan, memanipulasi data asli, atau membuat gambar dan sitasi tanpa disclosure. Terakhir, penulis dan reviewer wajib mengungkapkan penggunaan dalam proses pengerjaan maupun peninjauan termasuk nama alat, versi hingga fungsinya. Kegiatan ini mendapat respon positif dari beberapa peserta, seperti “Semoga Sharing Session Supervisor selalu konsisten”, “Mantap sangat bermanfaat”, “Terima kasih Pak Tanzil, ilmunya manfaat.”
Dengan diselenggarakannya Sharing Session Supervisor #10, RJI kembali menegaskan komitmennya dalam mendampingi para pengelola jurnal ilmiah untuk terus berkembang secara profesional dan berintegritas. Di tengah dinamika publikasi ilmiah yang semakin kompleks baik dari sisi etika maupun teknologi, maka penting bagi setiap pengelola jurnal untuk memahami, menerapkan, dan menegakkan prinsip-prinsip etis dalam setiap tahap pengelolaan. Terakhir, melalui sesi edukatif seperti ini, RJI mengingatkan kembali bahwa kemajuan teknologi termasuk AI tetap dapat menjadi bagian dari ekosistem akademik selama digunakan dengan bijak.
RJI Berbagi, Giatkan Publikasi
Website: relawanjurnal.id
Tiktok: relawanjurnal.id
Instagram: relawanjurnal_id
Facebook: Relawan Jurnal Indonesia
YouTube: Channel RJI
WhatsApp: 08170240689
Twitter: relawanjurnalid
PSPI: pusatstudi_rji
Supervisi : supervisi_jurnal_rji
LSP : lsp_pie