RJI Sumbar Gelar Workshop Tata Kelola Jurnal Menuju Akreditasi

Relawan Jurnal Indonesia (RJI) Sumatera barat kembali melaksanakan kegiatan workshop tata kelola jurnal. Setelah sukses melaksanakan kegiatan RJI Roadshow  Sumatera awal tahun lalu, kini RJI Sumbar melaksanakan kegiatan workshop untuk persiapan akreditasi nasional. Kegiatan dilaksanakan di Aula LPPM Universitas Baiturrahmah, Padang pada hari Sabtu, 27 Oktober 2018. “Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang akan terus dilaksanakan oleh RJI Sumbar” sebut Firdaus, Ketua RJI Korda Sumbar melalui pesan singkat.

Aulia Rahmat, Sekretaris RJI Korda Sumbar dalam sambutannya mewakili Ketua Korda RJI Sumbar yang berhalangan hadir karena sedang tugas belajar, menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari kegiatan workshop sebelumnya. “kegiatan workshop RJI dilaksanakan dalam bentuk series, sehingga nyambung antara satu workshop dengan workshop lainnya” tegasnya. Ketua  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Yulia Rahmat dalam sambutannya sebagai tuan rumah, menyebutkan bahwa pada awalnya tidak begitu mengenal RJI tentang apa dan bagaimana. Setelah diadakannya workshop ini, ia menjadi paham betapa pentingnya pengembangan Publikasi di Universitas. Di akhir sambutannya, Ia menegaskan akan menindaklanjuti dengan serius MoU antara Universitas Biturrahmah dengan RJI.

Hadir dalam kegiatan workshop 35 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah di Sumatera Barat dan juga dari propinsi Bengkulu. Kegiatan yang berlangsung sehari penuh ini menghadirkan narasumber dari RJI Pusat. Narasumber yang hadir adalah ketua Umum dan sekretaris umum RJI pusat, yaitu Andri Putra Kesmawan dan Busro. Dalam forum workshop, narasumber menegaskan pentingnya pengelolaan publikasi yang baik dan benar. Adapun poin-poin standar pengelolaan jurnal yang baik dan benar tersebut telah termaktub dalam pedoman akreditasi yang merupakan materi utama dalam workshop ini. “Pedoman Akreditasi ini adalah standar minimum yang harus dipenuhi agar jurnal yang dikelola dapat terakreditasi” tegas Andri. Sementara Busro, dalam materinya lebih menekankan ke aspek teknis dalam manajemen penerbitan dan proses penyebarluasan publikasi.

Peserta yang hadir dalam kegiatan sangat antusias mengikuti materi workshop. Banyak pertanyaan yang diajukan seputaran proses penerbitan yang baik dan benar. Sebaliknya, narasumber juga tidak hanya memberikan materi dalam bentuk ceramah, namun juga memberikan motivasi dan semangat kepada para peserta agar tidak bosan dan putus asa ketika menemui masalah dalam mengelola jurnal. Kedua narasumber juga bahkan menggali permasalahan yang dihadapai pengelola jurnal dan langsung memberikan solusi. Di samping minat yang tinggi, peserta workshop yang dominan berasal dari tenaga IT pengelola jurnal, menjadikan kegiatan lebih banyak praktek ketimbang ceramah. Sehingga, kegiatan menjadi tidak membosankan.

Salah satu peserta yang terlambat, Nofri Yuhelman tidak dapat mengikuti kegiatan secara penuh. Namun, Nofri memberikan kesan mendalam terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh RJI. Nofri merasa puas dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh RJI. Dalam penilaiannnya, meskipun tidak hadir dalam forum kegiatan, namun rasa tanggung jawab Pengurus/Panitia sangat tinggi. buktinya, materi-materi yang dianggap perlu masih tetap dibagikan dengan cara yang lain seperti melalui media online atau media sosial. Kemudian peserta dari Bengkulu, Kurnia yang terpaksa mengikuti setengah dari kegiatan juga mengatakan bahwa sangat tertarik dalam kegiatan workshop pengelolaan jurnal tersebut. “Tapi sayang, saya harus mengerjakan kegiatan yang lain” sesalnya.

 

Share:

On Key

Most Popular Posts