Ir. Basuki Sigit Priyono, M.Sc mengatakan bahwa ada banyak jurnal di perguruan tinggi yang berada pada kondisi “hidup segan, mati tak mau”. Perlu usaha yang sungguh-sungguh dari pihak-pihak terkait untuk dapat merubah keadaan tersebut, terutama para pengelola jurnal. Hal itu disampaikannya pada sambutan selaku perwakilan dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bengkulu dalam acara pembukaan RJI Roadshow Sumatera yang diselenggarakan oleh RJI Korda Bengkulu pada 17-18 April 2018 yang lalu.
Kegiatan yang diberi tajuk “Workshop Tatakelola Jurnal Elektronik Tingkat Lanjut” ini, terselenggara berkat kerjasama RJI Korda Bengkulu dengan LPPM Universitas Bengkulu (UNIB). Peserta yang semula ditargetkan sebanyak 50 orang, membengkak menjadi 64 orang, berasal dari berbagai pengelola jurnal di Propinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan. Jumlah peserta ini menunjukkan betapa besar keinginan para pengelola jurnal untuk menjadikan jurnal-jurnalnya tidak lagi seperti yang dikatakan oleh Ir. Basuki tersebut.
Hardivizon selaku Ketua RJI Korda Bengkulu mengatakan bahwa, RJI hadir sebagai bentuk kepedulian terhadap perkembangan jurnal-jurnal ilmiah di Indonesia. Dengan moto “Berbagi, Giatkan Publikasi”, RJI bergerak serentak menebarkan virus semangat pengelolaan jurnal kepada para pengelola jurnal di tanah air. Berbagai kegiatan workshop dan pendampingan pun telah dilakukan. Bahkan, berbagai layanan pun disediakan, seperti pengurusan DOI di Crossref dengan mudah dan murah.
Nampaknya, virus yang ditebarkan pada gelaran RJI Roadshow kali ini berhasil menyulut semangat peserta. Dengan antusiasme tinggi, mereka mengikuti setiap pemaparan materi yang disampaikan oleh para tutor, yakni Itsar Bolo Rangka (RJI Pusat), Hardivizon (RJI Bengkulu), Eko Sumartono (RJI Bengkulu), dan Danner Sagala (RJI Bengkulu). Semoga virus ini terus berada bersama mereka, sehingga tetap bersemangat mengelola jurnal-jurnalnya.