Delegasi RJI Ramaikan KTT Global Diamond Open Access 2023 di Meksiko

Kamis, 26 Oktober 2023 – Dalam wujud komitmen global terhadap akses pengetahuan bebas dan terbuka, Relawan Jurnal Indonesia (RJI) turut serta dalam KTT Global Diamond Open Access yang bergengsi pada 23 – 27 Oktober 2023 di Toluca, Meksiko. Kegiatan ini diselenggarakan oleh sejumlah institusi terkemuka seperti Redalyc, UAEMéx, AmeliCA, UNESCO, CLACSO, UÓR, ANR, cOAlition S, OPERAS, dan Science Europe, dan menampilkan rangkaian diskusi serta presentasi dalam format hybrid dalam berbagai bahasa.

Ketua Pengurus Pusat RJI, Dr. Arbain, S.Pd., M.Pd bersama dengan Dewan Pengawas RJI, Mochammad Tanzil Multazam, M.Kn. S.H hadir secara langsung atas undangan cOAlition S, dan dibiayai oleh European Science Foundation untuk berkontribusi dalam pembahasan penting seputar open access yang digelar di Universidad Autónoma del Estado de México. Dengan membawa suara dari Indonesia, Mochammad Tanzil Multazam menyajikan paparan berjudul “Govern Diamond Open Access: Indonesia Case” yang menyoroti pertumbuhan eksponensial jurnal open access di Indonesia, dengan referensi pada data Garuda yang mencatat adanya sekitar 20.000 jurnal. Hal inilah yang kemudian menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jurnal ilmiah open access terbanyak di dunia. Lebih jauh, beliau membagikan capaian signifikan dengan 13.400 jurnal yang kini menjadi bagian dari keanggotaan Crossref yang disponsori oleh RJI.

Adapun menurut Mochammad Tanzil Multazam setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi alasan mengapa hal tersebut dapat terjadi di Indonesia. 

“Pertama, Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, menerapkan kebijakan yang sangat mendukung open access dan pengelolaan jurnal ilmiah, berupa kewajiban open akses, akreditasi jurnal ilmiah, insentif poin editor atau reviewer, dan insentif score untuk universitas yang menerbitkan jurnal ilmiah terakreditasi”, jelasnya.

Pengelolaan jurnal ilmiah dan aspek operasional serta infrastruktur yang mudah dipahami juga menjadi alasan kuat selanjutnya mengapa Indonesia menjadi negara dengan jurnal ilmiah open access terbanyak di dunia. 

“Kedua, mudahnya belajar pengelolaan jurnal ilmiah dan teknis operasionalnya di Indonesia ini. Relawan Jurnal Indonesia memainkan peran penting dalam hal ini, dengan lebih dari 700 anggota dan 3.000 penerbit yang bergabung melalui program sponsoring dari Crossref. Selain itu, berbagai organisasi pengelola jurnal ilmiah lainnya juga turut berkontribusi dalam mempermudah proses ini. Ketiga, infrastruktur yang mendukung akses mudah dan terjangkau ke jurnal ilmiah telah tersedia melalui kolaborasi dengan komunitas global open science seperti Crossref, PKP, ORCID, DOAJ, dan sebagainya ”, ungkap M. Tanzil.

Acara tersebut juga menjadi ajang penting bagi RJI dalam memperluas jangkauan internasional mereka, dengan menyerahkan buku “Journal Management 101” yang merupakan terjemahan dari “Serba-Serbi Pengelolaan Jurnal,” sebuah karya komprehensif yang ditulis oleh anggota RJI sejak tahun 2018. Buku ini menyediakan panduan berharga bagi para pengelola jurnal, menggambarkan kisah-kisah inspiratif dan praktek terbaik di lapangan.

Pengakuan atas karya RJI diperkuat dengan penyerahan buku tersebut kepada institusi-institusi global yang berpengaruh seperti Redalyc, UNESCO, Science Europe, Tim PKP, dan DOAJ, yang semuanya berperan dalam memajukan akses terbuka dalam penerbitan ilmiah. Kehadiran dan kontribusi RJI dalam KTT ini tidak hanya meningkatkan visibilitas mereka di kancah internasional, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pelaku aktif dalam mendukung dan mempromosikan akses terbuka untuk ilmu pengetahuan dan penelitian.

RJI Berbagi, Giatkan Publikasi!

Share:

On Key

Most Popular Posts