Cape Town, Afrika Selatan (14 Desember 2024) – Relawan Jurnal Indonesia (RJI) menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia dalam 2nd Global Summit yang berlangsung di University of Cape Town, Afrika Selatan, pada 8-14 Desember 2024. Kegiatan ini mengusung tema “Centering Social Justice in Scholarly Communication to Advance Research as a Public Good”, yang menarik perhatian akademisi dan pengelola jurnal dari seluruh dunia untuk mendiskusikan perkembangan Diamond Open Access (DOA).
Diamond Open Access merupakan model publikasi jurnal di mana penulis dan pembaca tidak dikenakan biaya apapun, menjadikan akses terhadap penelitian dan pengetahuan lebih inklusif dan adil. Dalam pertemuan ini, seluruh peserta menyatakan komitmen mereka untuk memajukan konsep DOA guna memastikan produksi, distribusi, dan akses informasi yang berkeadilan, berkelanjutan, serta mendorong inklusi, keragaman, dekolonisasi, dan demarginalisasi dalam dunia akademik.
Dr. Arbain, Dosen Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda sekaligus Ketua RJI, menjadi salah satu pembicara dalam acara tersebut dan memaparkan peran penting organisasinya dalam pengelolaan jurnal di Indonesia dan dunia. Dr. Arbain mengungkapkan bahwa RJI tidak hanya aktif membantu pengelolaan jurnal di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia Tengah, seperti Kazakhstan, Tajikistan, Uzbekistan, dan Kyrgyzstan.
Selain itu, Dr. Arbain juga menyampaikan praktik terbaik pengelolaan jurnal yang diterapkan di Indonesia, yang menjadikan negara ini sebagai pengguna terbesar Open Journal System (OJS) di dunia. Indonesia saat ini menempati peringkat pertama dalam jumlah jurnal yang terindeks oleh Directory of Open Access Journals (DOAJ), dengan lebih dari 2400 jurnal yang terdaftar.
Melalui kesempatan ini, Dr. Arbain berharap agar komunitas akademik, pemerintah, dan pengelola jurnal dapat lebih mendalami dan mengimplementasikan Diamond Open Access untuk memastikan kesetaraan dan akses terbuka bagi semua pihak yang terlibat dalam ekosistem penelitian global.